Rabu, 01 Oktober 2014

PRODUKSI GAS HYDROGEN DENGAN MENGGUNAKAN ALUMUNIUM FOIL DAN NaOH

PRODUKSI GAS HYDROGEN DENGAN MENGGUNAKAN ALUMUNIUM FOIL DAN                        NaOH

Annisa Septiana1 , Noor Syifa Inayah2) , Nur Azizah3 , Rakha Rafdila Aditya4
Program Studi Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
Jalan Ir. H. Juanda No.95, Ciputat 15412 Indonesia. Telp. (62-21) 7493606
Kimiaanorganikkel4.blogspot.com



Abstrak
        Hidrogen adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Hidrogen atau H­2 mempunyai kandungan energi per satuan berat tertinggi, dibandingkan dengan bahan bakar manapun.
       Pada praktikum kali ini kami membuat gas hidrogen murni yang berasal dari logam Alumunium yang direaksikan dengan caustic soda (NaOH). Logam Alumunium dipilih karena rekasinya yang kuat serta dalam waktu yang  singkat menghasilkan gas hidrogen jika direaksikan dengan basa kuat, diantaranya natrium hidroksida. adanya kendala dalam bahan baku hidrogen yang sangat terbatas di alam menyebabkan kita manusia harus berpikir kembali bagaimana menciptakan gas hidrogen dalam jumlah yang banyak dari bahan – bahan yang sudah ada sebelumnya baik dari alam maupun proses sintesis kimia. Ditemukannya limbah alumunium yang dapat menjadi sumber gas hidrogen apabila dicampurkan dengan basa atau asam menjadi salah satu cara yang dapat diperhitungkan untuk memproduksi gas hidrogen dalam jumlah yang cukup banyak. Selain itu ini merupakan cara yang terbaik dalam menanggulangi masalah lingkungan terhadap limbah alumunium itu sendiri.
        Pada pembuatan gas hidrogen ini dengan menggunakan limbah alumunium foil, pembuatan gas hanya dengan melarutkan alumunium foil ke dalam KOH  yang merupakan katalis penghasil gas H2, kemudian gas H2 yang dihasilkan harus ditampung,
        Dari beberapa percobaan atau ekperimen yang dipaparkan dapat di simpulkan yaitu Pada pembuatan alat penampung gas hydrogen menggunalan penutup hitam dan selang, menghasilkan gas hydrogen yang dapat dibuktikan pada bergeraknya kincir angin dan nyalanya lampu .


Keyword : hydrogen. Alumunium foil, logam, gas




 1.PENDAHULUAN
         Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai bahan-bahan yang memiliki kandungan hydrogen seperti Air, Minyak Bumi, dan Bahkan Kotoran Manusia/Hewan. Praktikum kali ini akan mencoba membuat gas hidrogen murni yang berasal dari logam Alumunium yang direaksikan dengan caustic soda (NaOH).      Logam Alumunium dipilih karena rekasinya yang kuat serta dalam waktu yang  singkat menghasilkan gas hidrogen jika direaksikan dengan basa kuat, diantaranya natrium hidroksida. adanya kendala dalam bahan baku hidrogen yang sangat terbatas di alam menyebabkan kita manusia harus berpikir kembali bagaimana menciptakan gas hidrogen dalam jumlah yang banyak dari bahan – bahan yang sudah ada sebelumnya baik dari alam maupun proses sintesis kimia. Ditemukannya limbah alumunium yang dapat menjadi sumber gas hidrogen apabila dicampurkan dengan basa atau asam menjadi salah satu cara yang dapat diperhitungkan untuk memproduksi gas hidrogen dalam jumlah yang cukup banyak. Selain itu ini merupakan cara yang terbaik dalam menanggulangi masalah lingkungan terhadap limbah alumunium itu sendiri. Kendaraan yang selama ini menjadi sumber utama polusi akan mulai dapat teratasi dengan dikembangkannya energi alternatif berbahan baku gas hidrogen dan oksigen ini. bahkan di beberapa negara energi terbarukan ini telah diterapkan untuk kendaraan pribadi ataupun truk.  Jadi meskipun dari limbah kita tetap bisa memproduksi gas hidrogen yang akan menjadi sangat penting di masa depan untuk menghasilkan energi yang akan digunakan dalam segala aktifitas kehidupan manusia.
   Hydrogen adalah unsur tersederhana terdiri dari satu proton dan satu elektron, dan paling melimpah di alam semesta. Di bumi kemelimpahannya ketiga setelah oksigen dan silikon sekitar 1% massa semua unsur di bumi. Sebagian besar hydrogen di bumi ada sebagai air. Karena kepolaraa dapat berubah dengan mudah antara hidrida (H ), atom (H) dan proton (H+), hydrogen juga membentuk berbagai senyawa dengan banyak unsur termasuk oksigen dan karbon. Oleh karena itu, hydrogen sangat penting dalam kimia (Saito, 2008: 55).
Hidrogen adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Hidrogen atau H­2 mempunyai kandungan energi per satuan berat tertinggi, dibandingkan dengan bahan bakar manapun.

Alumunium
             Aluminium ialah unsur kimia. Lambang aluminium ialah Al, dan nomor atomnya 13.   Aluminium ialah logam paling berlimpah. Aluminium bukan merupakan jenis logam berat, namun merupakan elemen yang berjumlah sekitar 8% dari permukaan bumi dan paling berlimpah ketiga. Aluminium terdapat dalam penggunaan aditif makanan, antasida, buffered aspirin, astringents, semprotan hidung, antiperspirant, air minum, knalpot mobil, asap tembakau, penggunaan aluminium foil, peralatan masak, kaleng, keramik , dan kembang api. Aluminium merupakan konduktor listrik yang baik. Terang dan kuat. Merupakan konduktor yang baik juga buat panas. Dapat ditempa menjadi lembaran, ditarik menjadi kawat dan diekstrusi menjadi batangan dengan bermacam-macam penampang. Tahan korosi. Aluminium digunakan dalam banyak hal. Kebanyakan darinya digunakan dalam kabel bertegangan tinggi. Juga secara luas digunakan dalam bingkai jendela dan badan pesawat terbang. Ditemukan di rumah sebagai panci, botol minuman ringan, tutup botol susu dsb. Aluminium juga digunakan untuk melapisi lampu mobil dan compact disks.

2. METODE PENELITIAN
            Praktikum dilaksanakan selama bulan September 2014. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Pusat Lab Terpadu (PLT) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Alat dan Bahan
            Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Erlenmeyer 250 mL, selang, klep, alat fuel cell, dan beaker gelas
            Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah larutan KOH 3M,  aquadest, Alumunium foil sebanyak 1 gram.

Pembuatan larutan  NaOH dan Alumunium foil
            Pembuatan larutan NaOH dengan cara melarutkan NaOH berbentuk pellet . Untuk NaOh 3,75M dan 4,5 M, NaOH dilarutkan dengan aquadest sebanyak 100 ml. Lalu potong kecil kecil alumunium foil sebanyak 1 gram
Pembuatan GAS HYDROGEN
Disiapkan 2 buah Erlenmeyer 250 ml, lalu masukkan NaOH 3,75M dan 4,5M masukan alumunium foil sebanyak 0,3 M ke , kemudian tutup atas Erlenmeyer dengan balon yang berisi alumunium, dam amati apa yang terjadi
3. Hasil dan Pembahasan
3.1 Hasil

Balon
Massa Al
Konsentrasi NaOH
Keliling
1
0,3
3,75
21
2
0,3
4,5
22

Balon
Massa Al
Konsentrasi NaOH
Keliling
1
0,6
4,5
31
2
1,2
4,5
40

Perhitungan

Balon 1 , Al 0,3 gram , NaOH 3,75 M , K = 21 cm

K = 2..r
21 cm = 2 x 3,14 x r
R = 21/6,28 = 3,344 cm

V = 4/3 .  . r3
    = 4/3 x 3,14 x ( 3,344)3
    = 4/3 x 3,14 x 37,39
    = 156,54
Balon 2 , 0,3 gram , NaOH 4,5M

K = 2.r
22

3.2 Pembahasan
Pada pembuatan gas hidrogen ini dengan menggunakan limbah alumunium foil, pembuatan gas hanya dengan melarutkan alumunium foil ke dalam KOH  yang merupakan katalis penghasil gas H2, kemudian gas H2 yang dihasilkan harus ditampung, proses penampungan gas inii menggunakan penutup pada erlenmeyer yang berwarna hitam yang pada lobang tengah nya di letakkan atau disambungkan dengan selang dan pada selang tersebut di sambunkan ke alat fuel cell , pada ssat disambungkan ke alat fuel cell, kipas angin berputar dan lampu nyala redup.
Penggunaan penutup yang berwarna hitam tersebut dapat menjaga keadaan gas agar tetap konstant.
        Gas hidrogen yang telah tertampung di dalam balon lalu dikeluarkan dengan menggunakan selang yang telah terhubung ke hydrogen storage yaitu suatu alat penampang sederhana untuk menghasilkan tegangan listrik dari gas hydrogen. Gas hydrogen akan keluar secara perlahan – lahan, Gas hidrogen dibantu dengan oksigen O2 menghasilkan energy sesuai dengan persamaan reaksi H2 + 1/2 O2 -à H2O dari gas hydrogen yang dihasilkan dapat dilihat pada pergerakan kincir angin dan lampu yang dapat menyala pada alat tersebut.

4. Kesimpulan
Dari beberapa percobaan atau ekperimen yang dipaparkan dapat di simpulkan yaitu Pada pembuatan alat penampung gas hydrogen menggunalan penutup hitam dan selang, menghasilkan gas hydrogen yang dapat dibuktikan pada bergeraknya kincir angin dan nyalanya lampu .
5. DAFTAR PUSTAKA
Cotton, F. A., dan Wilkinson, G., 1989, Kimia Anorganik Dasar, UI-Press, Jakarta.
Sugiyarto, K. H., dan Suyanti, R. D., 2010, Kimia Anorganik Dasar, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Hala, Y., 2010, Penuntun Praktikum Kimia Anorganik, Universitas Hasanuddin, Makassar.

Vogel. 2005. Buku Teks Analisis Anorganik      Kualitatif  Makro dan Semimikro Bagian , edisi ke Lima. Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka
s


Tidak ada komentar:

Posting Komentar